2012-01-22 Mereka Yang Telah Pergi (2)
Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad, segenap keluarga dan shahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti petunjukkanya.
Buku ini merupakan kumpulan dari makalah-makalah yang dimuat majalah Al Mujtama’ Kuwait selama beberapa edisi.
Makalah ini berisi sekilas tentang tokoh-tokoh pergerakan Islam kontemporer. Para tokoh yang memikul tugas dakwah Islam, para mujahid yang telah memenuhi janjinya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka benar-benar menjadi teladan dalam penerapan Islam di berbagai daerah seantero dunia Islam, mereka juga mewakili tipe masyarakat yang berbeda-beda.
Yang saya lakukan inni hanyalah sebagian dari wujud pemenuhan hak saudara-saudaraku yang mulia, salah satu kewajiban dalam dakwah, dan mengenalkan generasi yang menjadi figur unik di masa kontemporer. Mereka adalah tokoh yang telah mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan tertinggi dan menyuguhkan Islam kepada dunia melalui perkataan, aktivitas, dan perilaku mereka sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah.
Mereka adalah perpanjangan tangan generasi pertama yang lebih dahulu meniti jalan keimanan dan kepemimpinan (generasi shahabat radhiallahu anhum). Sebab mereka wujud dari ajaran Islam yang berjalan di tengah-tengah kehidupan manusia yang sarat dengan aneka ragam pemikiran, aliran, dan ideologi yang benar-benar jauh dari manhaj Islam. Juga bergumul dengan kehidupan masyarakat yang mengekor pada Barat maupun Timur, serta taklid buta pada penjajah dan boneka-bonekanya.
Para tokoh ulama, dai, dan mujahid dalam buku ini adalah orang-orang yang shabar menghadapi berbagai kesulitan hidup, berjihad dan membela agama Islam, tegar dalam menghadapi kekuatan batil dan kesewenang-wenangan, menganggap rendah segala perhiasan dan daya tarik dunia, membebaskan keimanannya dari hal-hal yang dapat tersungkur dalam pelukan dunia, menggantungkan cita-cita dan harapannya di langit, serta mengutamakan apa yang di sisi Allah subhanahu wa ta’ala daripada yang berada di sisi manusia.
Mereka adalah arsitek kehidupan mulia bersama agama ini. Di antara mereka ada yang berperan sebagai profesor piawai, pendidik yang utama, dai yang pembaharu, mujahid yang syahid (mati dalam memperjuangkan agama Allah subhanahu wa ta’ala), pedagang yang jujur, wartawan yang cendekia, pemikir yang cemerlang, penyair yang membawa misi kebenaran, sastrawan yang mempunyai tujuan jelas, ahli ekonomi yang benar-benar pakar, dan orang-orang yang dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala termasuk orang-orang yang berlomba dalam kebaikan.
Mereka adalah gambaran konkret agama yang agung ini. Mereka telah membayar mahal kesabaran dan ketegaran pada manhaj, membawa keprihatinan umat dan berusaha mewujudkan impian-impiannya, dan memberikan teladan terindah untuk generasi masa depan, baik dalam dakwah, jihad, tarbiyah, dan upaya membangkitkan umat. Targetnya ialah Islam masuk ke dalam setiap rumah.
Saya melaksanakan fardhu kifayah ini dalam rangka memenuhi hak putra-putra terbaik umat ini, mengabadikan biografi mereka yang harum, merekam kemuliaan sifat yang ditulis dengan jihad dan darah, serta kezuhudan dan keberanian mereka. Dengan begitu, generasi kita menyadari bahwa dirinya adalah kelanjutan dari generasi yang diberkahi.
Para aktivis dakwah yang mulia itu telah berpulang ke rahmatullah dan menyerahkan estafeta perjuangan kepada kita. Maka kewajiban kita adalah menyerahkannya kepada generasi mendatang yang kita banggakan seerta menjadi tumpuan harapan. Sebab merekalah yang akan memikul amanah dakwah dan menegakkan kalimah Allah di muka bumi.
Manhaj penulisan buku ini adalah, “Saya tidak menuliskan kecuali tokoh-tokoh yang pernah kutemui.” Ini adalah manhaj yang digunakan oleh Imam Al Bukhari. Para tokoh itu harus sudah meninggal dunia, sebab yang masih hidup tidak dapat dijamin selamat dari fitnah. Mereka adalah aktivis pergerakan dan dai Islam, sebab ilmu tanpa amal dan ilmu tanpa didakwahkan tidak akan bermanfaat. Kita tidak membutuhkan kamus-kamus pergerakan, tetapi membutuhkan orang-orang yang hidup bersama Islam, menerapkannya dalam kehidupan, dan syahid karena memperjuangkannya.
Penulisan buku ini tidak memperhatikan urutan. Didahulukan atau diakhirkan tidak memiliki konotasi tertentu. Juga tidak ada maksud tertentu ketika sebagian biografi menghabiskan beberapa halaman, sedang yang lain menghabiskan puluhan halaman. Itu semua berdasarkan masa kebersamaan penulis dengan tokoh, serta kuat tidaknya ingatan dan rujukan tentang hal tersebut.
Figur-figur teladan yang saya muat dalam buku ini adalah sebaik-baik panutan setelah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, sahabatnya, para tabi’in, dan salafush shalih.
Sebagian saudaraku di bumi Kinanah (Mesir) telah terburu-buru mencetak tulisan-tulisan ini sebelum saya teliti dan saya perbaiki. Padahal tulisan ini berasal dari ingatan, sehingga saya perlu meminta pembaca untuk memberikan catatan atau komentar perbaikan sebelum naik cetak. Namun, apa yang ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti terjadi. Apapun upaya mereka adalah upaya terpuji yang harus disyukuri.
Buku yang pembaca nikmati ini adalah hasil revisi dan perbaikan. Meski demikian, saya tetap mengharapkan para pembaca tetap memberikan komentar atau kritikan, agar dapat memberikan kemanfaatan pada edisi berikutnya.
Meski hampir keseluruhan buku ini bertumpu pada ingatan dan pengalaman, tapi penulis tetap merujuk pada beberapa kitab, majalah, dan surat kabar yang menyebutkan sebagian sisi kehidupan tokoh yang dibicarakan.
Allah mengetahui bahwa saya berhutang jasa terhadap tokoh-tokoh dalam buku ini. Saya berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mereka, sebagaimana berdoa untuk diriku sendiri. Semoga Allah mengampuni segala yang aku lakukan dan yang aku tunda, yang aku rahasiakan, dan yang aku umumkan. Dia lebih mengetahui diriku daripada aku sendiri. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengumpulkan aku bersama mereka dalam surga bersama para nabi, shidiqin, syuhada, dan shalihin. Dia adalah Dzat Yang Mahakuasa, dan segala puji hanya untuknya.
Al faqir ilallah,
Abdullah ‘Aqil Sulaiman Al ‘Aqil
Riyadh 1421 H/2000 M
sumber: hasanalbanna.id