2020-05-18 📖 memori syahwat

sumber : fairuz ahmad @ facebook

kadang kala saya membaca alquran lama khatamnya karena sering terhenti pada ayat-ayat tertentu dan itu bisa lama sekadar berusaha keras memecahkan hikmah pada ayat yang terbaca. berhenti, bertanya-tanya dalam hati, mencoba menemukan hikmah, lalu menjelajah kitab-kitab tafsir yang ada. dan saat ketemu ilmunya barulah hati ini bertasbih.

coba kita berhenti sejenak di ayat 58 surat an-nur. ada aturan adab dalam rumah dimana tak boleh seenaknya nyelonong masuk ke kamar tidur di tiga waktu. dan allah hanya sebutkan larangan tersebut bagi budak dan anak kecil belum baligh.

“lho memang yang lain terus boleh nyelonong..?”

sebenarnya kita semua sudah paham bahwa aturan ini juga berlaku pada yang lain kecuali suami istri karena memang boleh melihat aurat pasangannya full body. tapi kenapa allah hanya menyebutkan dua saja? dan kenapa dua tersebut adalah budak dan anak belum baligh?

supaya kita ingat lalu berhati-hati setelah kita ingat. dan itulah pembukaan surat an-nur, agar kita selalu ingat, dengan cara mengamalkan ayat-ayat yang berisi aturan-aturan yang jelas.

dan ayat kedua tiba-tiba allah langsung bicara tentang hukuman bagi pezina. menyentak sekali rasanya. baru baca awal surat langsung disuguhkan hukuman perilaku menjijikan, hina dan keji berupa zina.

dan sampai ayat 58 kita akan tahu betapa maha telitinya allah al-‘aliim al-khabiir al-lathiif. kira-kira apa benang merah antara perilaku jijik zina dengan penyebutan budak dan anak belum baligh tadi?

zina tak datang sekonyong-konyong. tapi ia perilaku yang erat kaitannya dengan pengantar-pengantar. makin banyak pengantar-pengantar makin besar menuku zina. bukankah allah juga mengatakan “jangan kamu dekati zina!” maka apa yang mendekatkan orang pada zina itulah pengantar.

dan diantara pengantar zina adalah banyaknya orang memiliki file-file syahwat lalu dikumpulkan menjadi satu folder khusus besar yang mungkin judulnya adalah “memori syahwat”.

lalu kira-kira siapa yang paling banyak mampu mengumpulkan memori-memori syahwat dengan tanpa ada kesulitan?

jawabannya ya mereka berdua.

kok bisa?

ya, itu dia hikmah betapa telitinya allah saat membuat aturan dalam rumah agar pergaulan penghuninya jadi beradab dan jauh dari kekejian dan kemungkaran.

tapi tulisan ini sudah mulai memanjang, insyaallah dibuat dua bagian saja. siapa tahu bagian kedua bisa dibaca menjelang buka puasa nanti.

“memori syahwat” 2

dan kisah mereka berdua diabadikan oleh allah dengan ungkapan,

“wa ghollaqotil-abwaab…..”

pintu-pintu pun sudah dia tutup. istri raja itu mengajak yusuf hingga ke kamar paling pribadi yang hanya biasa digunakan oleh raja dan permaisurinya. tapi hari itu yusuf pun bisa masuk karena ada yang mengajak dan mengizinkan.

itulah sebagian penjelasan dari ulama tentang keberadaan yusuf di kamar paling pribadi milik raja. bahwa yusuf adalah budak, maka terserah majikannya ia diperintah apa saja. dan orang-orang di lingkungan istana pun tak menaruh curiga, sebab ia hanyalah hamba sahaya. dan sudah biasa budak diperintah dan ia harus patuh sebagai pelayan istana. sekali lagi tak ada yang curiga sebab sudah dianggap biasa.

nah disinilah hikmah kenapa hanya ada penyebutan budak dan anak belum baligh dalam ayat 58 surah an-nur. bahwa karena kita sudah menganggap biasa dan tidak mengapa seakan tak lagi ada bahaya maka keduanya kerapkali kita izinkan nyelonong masuk ke kamar pribadi.

“kan budak, memang kenapa?”

“loh, kan anak kecil ini, belum baligh juga dia!”

kadang argumen itulah yang muncul dalam pikiran kita. padahal tetap saja mau budak atau merdeka, anak belum baligh atau dewasa, selama mereka waras maka otaknya bisa menyimpan file-file syahwat.

dan coba lihat kasus-kasus perselingkuhan dan perzinahan dalam lingkungan keluarga. karena menganggap biasa dan tak ada bahaya mengintai akhirnya kita tak perhatikan pergaulan dalam rumah.

suami istri yang tinggal bersama mereka serumah ada adik atau kakak ipar laki atau perempuan.
paman tinggal bersama keponakan perempuan.
bibi tinggal bersama keponakan laki-laki.
pembantu perempuan tinggal serumah dalam sebuah keluarga.
sepupu laki perempuan tinggal serumah.
dan yang paling berbahaya barangkali ada mantan tinggal juga serumah, apalagi sang mantan adalah cinta pertama…wah waaaah….alamat ambyar semua.

jadi pelajaran yang hendak allah sampaikan dalam ayat 58 tersebut adalah tata cara dan adab pergaulan dan persinggungan dalam rumah. jangan sampai kita banyak mengobral aurat rumah tangga yang akhirnya dengan sangat mudah diakses dan disimpan oleh orang-orang yang kita anggap tak ada bahaya. padahal bisa mengambyarkan bangunan rumah tangga meskipun telah kita semen pakai tiga roda.