Skip to main content

2012-01-19 Pengantar Penghimpun Capita Selecta

DP.-Sati-Alimin.jpg

Capita Selecta, adalah nama buku yang memuat kumpulan karangan-karangan Saudara M. Natsir, yang diterbitkan pertama kali oleh penerbit U. B. ,.Ideal di Djakarta. Dua jilid yang diterbitkan oleh penerbit tersebut, memuat 23 karangan.

Dalam pada itu, masih banyak lagi karangan-karangan  Saudara  M. Natsir, yang baik dibukukan. Antara tahun 1936—1941, Saudara  M. Natsir menulis tidak kurang dari 90 karangan. Tapi tidak mudah untuk mengumpulkan karangan-karangan itu kembali. Dari beberapa teman-teman di Sumatera Tengah dan di Bandung, kami banyak dapat pertolongan. Begitu juga dari Perusahaan Lembaga Kebudayaan Indonesia di Jakarta, banyak kami mendapat bantuan. Kepada semuanya, kami ucapkan banyak-banyak terimakasih.

Buku ini memuat 52 karangan, dari karangan-karangan yang banyak itu. Selebihnya, karena merupakan karangan bersambung, mungkin akan diterbitkan juga nanti.

Seperti pembaca dapat menyaksikan sendiri, karangan-karangan ini ditulis antara 13 sampai 18 tahun yang lampau. Meskipun demikian, ia tetap masih aktuil, nilainya tidak dimakan masa. Walaupun oleh karangan-karangan ini tidak lagi zaman sekarang yang dihadapinya dengan lansung, tetapi ia tetap berharga untuk dibaca dan dipahamkan. Dalam pada itu jangan dilupakan bahwa tulisan-tulisan tersebut, ditulis dibawah tekanan duri-duri-pers yang begitu banyak, mulai dari masa ranjau-ranjau pers biasa sampai kepada masa “pers-breidel” dan masa “Staat van Beleg”. Sebab itu tepat kalau dikatakan bahwa selain dari pada mempunyai nilai2 biasa, tulisan-tulisan ini juga membawa kita membaca sejarah, membaca suara dan semangat~zaman di waktu itu.

Supaya lebih memudahkan, susunannya dibagi atas rubrik-rubrik. Karangan dalam satu-satu rubrik umumnya disusun kronologis. Masa ditulis dapat dilihat dibawah masing-masing  kepala karangan.

Suatu hal yang tegas, ialah dasar dan ruh dari karangan-karangan ini; soal manapun yang diuraikan, dasar dan ruhnya hanyalah satu, yakni mengemukakan dengan cara hujah yang tersendiri, langsung atau tidak langsung, akan ketinggian dasar dan ajaran* Islam dan bahwa Islam itu adalah suatu aturan-hidup untuk segala pencintakemanusiaan dan pencinta-Tuhan. Islam, menurut keyakinan M. Natsir, wajib jadi kriterium bagi hidup seorang Muslim, dan tak mungkin Islam itu dijadikan obyek untuk di-kriterium-kan kepada yang lain.

Ada baiknya dimaklumi, lebih-lebih berkenaan dengan rubrik “Ketatanegaraan”, bahwa seharusnyalah dibaca dengan berurutan, karena ia ditulis menurut peristiwa dan gelombang-masa diwaktu itu, yang menyebabkan hampir selalu ada hubungan antara karangan yang satu dengan yang lain. Ya, … .malah tak berapa buah diantara karangan-karangan ini sebenarnya, yang berdiri sendiri-sendiri.

Kepada Saudara  Z. A. Ahmad dan Saudara  Hamka, yang telah memberi kata-sambutan atas isi dan usaha mengumpulkan karangan-karangan ini kami ucapkan banyak-banyak terima kasih. Memang keduanya berhak memberi pertimbangan demikian.

Moga-moga ada faedahnya usaha kami menghimpunkan ini.

Jakarta, Oktober 1954

D. P. Sati Alimin


sumber: hasanalbanna.id